NASIONAL

500 Lebih Ulama Wafat Karena Covid-19

Sibernas.com, Jakarta-Pandemi Covid-19 di Indonesia tidak hanya menyebabkan kematian dari kalangan masyarakat, tokoh publik, maupun tenaga kesehatan. Tapi, juga dari kalangan pemuka agama seperti ulama.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut, lebih dari 500 ulama terbaik Indonesia menghembuskan nyawa di tengah pandemi Covid-19.

“Ulama yang wafat dalam suasana Covid-19 ini lebih dari 541 ulama, terdiri dari 450 laki-laki dan 90 perempuan,” ungkap Ma’ruf Amin saat menghadiri pertemuan bersama para ulama dan tokoh Islam secara daring, Senin (12/7/2021).

Menurut Wapres, wafatnya para ulama di tengah pandemi Covid-19 merupakan sebuah kehilangan besar untuk bangsa Indonesia.

“Ini juga kita merupakan kehilangan besar, mencetak ulama itu tidak gampang dan tidak mudah juga,” imbuhnya.

Wapres menyayangkan, masih ditemukan pihak-pihak yang abai serta tidak mematuhi penerapan protokol kesehatan, padahal Covid-19 secara nyata telah memakan banyak korban.

“Laporan satgas bahwa di antara yang menyebabkan tingginya ini (kasus-red) antara lain kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, kurang patuhnya menggunakan masker, kurang patuhnya mentaati jaga jarak dan masih banyaknya di masyarakat adanya jamaah salat juga di berbagai masjid. Ini bagian yang dianggap juga berpengaruh (penyebab kasus-red),” tegas Wapres.

“Banyak yang belum mau di testing, belum mau juga yang divaksin, masih banyak juga yang kalaupun sudah tahu bila terkena Covid positif belum mau diisolasi. Ini hal-hal yang terjadi juga di masyarakat,” sambungnya.

Dikatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, sebagai upaya untuk menekan semakin meningkatnya kasus Covid-19.

“Oleh karena itu pemerintah melakukan pengetatan-pengetatan termasuk juga melakukan pengetesan yang massif, penelusuran tracing untuk apa supaya jangan sampai orang yang terkena Covid-19 positif dia berkeliaran di mana-mana karena diisolasi. Tidak menularkan lagi. Jangan sampai kita itu kayak gunung es, atasnya sedikit tapi dibawah sebenarnya banyak karena belum dites atau juga belum terkena belum bisa ditelusuri,” ucap Wapres.

Pada pertemuan yang mengusung tema ‘Peningkatan Peran Ulama dan Tokoh Agama Islam dalam Mendukung Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19’, Wapres mengharapkan para ulama dan tokoh agama bisa meningkatkan perannya di tengah masyarakat, terutama dalam mengedukasi masyarakat untuk menaati anjuran pemerintah selama pandemi Covid-19.

“Hari ini selain sebagai pemerintah untuk menyampaikan berbagai masalah yang kita hadapi, saya sebagai sahabat mengajak para ulama untuk bersama pemerintah. Suasana kita sudah cukup genting hari ini kemarin kita termasuk paling tinggi yang tertular di dunia dari 22 negara, yang meninggal paling tinggi itu dirilis secara internasional. Apa kita tidak punya rasa tanggung jawab terhadap hal yang demikian besar, yang sudah membawa banyak orang menderita. Karena itu, kita ajak masyarakat untuk mematuhi untuk mengikuti ajakan pemerintah,” pungkasnya.

Indonesia mencatat per 6 Juli 2021 Covid-19 telah menyebabkan 1.000 lebih tenaga kesehatan meregang nyawa. Di antaranya, tenaga dokter sebanyak 405 orang, tenaga perawat 399 orang, tenaga bidan 166 orang, 43 dokter gigi, serta 32 tenaga ahli laboratorium.

Editor: Ferly M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.