Sibernas.com, Palembang-PT Liga Indonesia Baru (LIB), telah menetapkan besaran subsidi yang diterima klub Liga 2. Hal tersebut tertuang dalam surat bernomor 395/LIB-KOM/XI/2020, tertanggal 2 November 2020.
Namun begitu, Sriwijaya FC (SFC) menilai bantuan subsidi itu tidak signifikan dibandingkan dampak penundaan kompetisi akibat pandemi Covid-19.
“Subsidi ini tidak signifikan untuk membantu klub yang terdampak dari beberapa kali penundaan jadwal kompetisi,” kata Faisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Minggu (8/11/2020).
Diketahui, apabila kompetisi berjalan sesuai rencana pada Februari-Maret 2021, maka PT LIB menyampaikan subsidi sebagai berikut, Rp450 juta pada babak penyisihan, Rp200 juta, babak 8 besar, Rp200 juta semi-final. Semua itu dibayar ketika kompetisi sedang berjalan.
Sementara untuk juara Liga 2 akan mendapatkan Rp500 juta dan runner-up Rp300 juta. Semua itu akan dibayarkan oleh PT LIB ketika kompetisi telah selesai,.
Bukan itu saja, PT LIB juga memberikan uang kepada masing-masing klub selama Liga 2 vakum. Setiap kontestan mendapat Rp100 juta yang dibayarkan dalam empat termin ketika kompetisi sudah dimulai.
“Subsidi tidak ada hal yang baru, bertambah Rp100 juta, itu dibagi 4 termin,” kata Faisal.
Faisal menambahkan, pihaknya tidak bisa mengungkapkan berapa seharusnya subsidi yang layak diberikan ke klub peserta kompetisi.
“Kita tidak bisa prediksi secara tepat perhitungan biaya, masih menunggu jadwal hingga Februari 2021,” terangnya.
“Karena sudah dua kali meleset jadwalnya, sehingga di luar perencanaan. Kalau saya bilang seharusnya sekian, itu nggak bisa. Jadi belum bisa prediksi pembiayaan dengan jadwal meleset ini,” tambah Faisal.
Editor: Zahid Blandino
