PALEMBANG

Kisruh Harga Kios Pasar 16 Ilir Tak Ada Titik Temu, Pemkot Beri Waktu Sebulan

Sibernas.com, Palembang-Segel dan gembok Gedung Pasar 16 Ilir kembali dibuka setelah para pedagang tidak bisa berjualan sejak, Jumat (8/3/2024).

Hal ini diketahui usai dilakukannya pertemuan antara pedagang Pasar 16 Ilir, PT Bima Citra Realty (BCR), Perumda Pasar Palembang Jaya dan Pj Walikota Palembang Ratu Dewa, Minggu (10/3/2024).

Disegelnya gedung Pasar 16 Ilir akibat tidak adanya kesepakatan harga kios yang ditetapkan PT BCR. Dalam pertemuan ini pun antara pedagang dan PT BCR belum menemukan titik temu dan kesepakatan soal harga yang ditentukan.

Pj Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan, setelah pertemuan tersebut diputuskan untuk membuka seng dan gembok segel. Dengan demikian pedagang bisa kembali berjualan.

“Untuk harga kios belum ada kesepakatan dengan para pedagang, maka kita berikan toleransi selama satu bulan ke depan,” katanya.

Lihat Juga :  Target Juara Umum 1, Pemkot Palembang Lepas 54 Peserta MTQ Tingkat Provinsi

Pedagang merasa harga sewa kios dengan sistem Hak Guna Usaha (HGU) sangat memberatkan. Padahal ketetapan tersebut diklaim PT BCR sudah berdasarkan kajian yang dilakukan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

Ketetapan awal berdasarkan KJPP yang ditentukan PT BCR dan Perumda Pasar Palembang Jaya yakni nilai sewa untuk kios 2×2 meter berkisar mulai dari Rp316,4 juta-Rp482,9 juta. Sedangkan kios berukuran 2×2,5 meter Rp383,4-Rp591,1 juta

“Pertemuan ini agar antara dua pihak bisa klop bisa diputuskan harga yang disepakati,” katanya.

Maka diputuskan satu minggu setelah lebaran akan ada lagi pertemuan untuk membahas kajian soal harga yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku yang dilakukan oleh institusi, bukan oleh orang per orang.

“Sehingga bisa disepakati antara dua belah pihak, yaitu pedagang dan PT BCR,” katanya.

Lihat Juga :  Yuk, Ikuti Khitanan Massal Gratis dari Leanpuri Center Foundation

Sekretaris Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Sumsel Irawansyah Masri mengatakan, pedagang akan menggunakan waktu yang diberikan untuk membahas harga sesuai kebutuhan.

“Inilah yang kita tunggu bagaimama kita bisa kerjasama dengan BCR sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang baik dan bisa diterima. Dalam waktu sebulan ini kami akan diskusi dengan seluruh pedagang,” kata dia.

Direktur Utama PT BCR Satria Arif Rahmat menambahkan, mereka menghormati keputusan bersama atas penetapan harga sewa Pasar 16 Ilir agar mendapat hasil baik.

“Kita hormati itu apalagi ini mau Ramadan dan lebaran, kita ini kan memikirkan juga kemaslahatan orang banyak. Soal angka ini kita masih tawarkan awal dan kita belum bicara harga (perubahan) saat ini. Selanjutnya finalnya sama-sama,” katanya.

Reporter: Pitria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.