PALEMBANG

4 Hari Belum Padam, Kebakaran di TPA Sukawinatan Jadi Keluhan Warga

Sibernas.com, Palembang-Kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan, Kecamatan Sukarami, sudah berlangsung empat hari sejak, Jumat (11/8/2023).

Api diduga berasal dari bawah tumpukan sampah yang terdapat gas sehingga api akan terus muncul jika tidak dipadamkan.
Ditambah cuaca panas yang terus menerus dan kondisi angin kencang.

Terlihat saat melakukan pengamatan di tempat kejadian, kondisi TPU Sukawitan sudah terlihat kepulan asap hitam dari atas tumpukan sampah. Di beberapa lokasi pemukiman warga juga terlihat kepulan asap menghalangi jarak pandang warga yang rumahnya tak jauh dari TPU tersebut.

Haris Satria, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, saat diwawancarai, Senin (14/8/2023), mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait sudah melakukan pemadaman.

“Kita dari LDHK sudah sudah melakukan pemadaman sejak hari Jumat dan hingga kini merupakan pemadaman lanjutan. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan PBK, BPBD dan Mandala Agni, hingga BNPB untuk memadamkan api,” ujar Haris.

Lihat Juga :  Angkutan Lebaran 2024, Jumlah Pelanggan di Divre III Palembang Meningkat 18 Persen Dibanding 2023

Ditambahkan Haris, kendala yang dialami oleh pihak DLHK adalah angin kencang dan musim yang telah memasuki musim panas

“Kendalanya kami angin begitu kencang, sehingga api dan asap yang begitu besar, apalagi lahan yang seperti lahan gambut dengan kondisi cuaca yang begitu panas,” katanya.

Ditambah lagi kendala akses air yang jaraknya jauh menjadi kendala dalam pemadaman api tersebut.

“Kami juga sudah berusaha mencari sumber air terdekat, terdapat sungai yang ada di belakang area ini, jadi kami berusaha untuk menggali lubang dan untuk melakukan menampung sumber air. Ditambah tangki air didatangkan untuk melakukan penyemprotan,” katanya.

Pemadaman akan terus dilakukan hingga api padam dan dari pihak BNBP berencana menurunkan water bom menggunakan helikopter

Lihat Juga :  Kota Palembang Raih Penghargaan Mendagri di Hari Otoda 2024, Satu-Satunya di Sumsel

Samsiah, warga RT 078/ RW 008 mengatakan, asap tersebut juga menganggu aktifitas para warga sekitar.

“Sudah beberapa hari asapnya ada. Kalau malam, sudah mendingan karena pintu dan jendela sudah ditutup, tapi kalau sudah pagi, asap bakal masuk lagi, hingga kami harus terus menghidupkan kipas angin agar asapnya keluar,” ujar Samsiah.

Samsiah menambahkan, sudah beberapa tahun ini permasalahan asap yang berasal dari kebakaran tersebut sudah terjadi hingga berimbas ke rumah warga.

“Kalau asapnya dari tahun ke tahun pasti ada, mau bagaimana lagi, kami tidak mungkin mau meninggalkan rumah. Kami erharap agar asap sampah tersebut bisa ditanggulangi biar asapnya cepat hilang, dan permasalahan sampah lainnya,” harapnya.

Reporter: Yola Dwi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.