Sibernas.com, Palembang-Sistem Online Single Submission (OSS) yang dinilai mempermudah pengurusan perizinan sudah bisa digunakan April nanti. Terutama perizinan skala kecil proses membuat izin usaha bisa diselesaikan dalam satu hari dengan sistem online.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Kota Palembang Akhmad Mustain mengatakan, mengurus izin usaha baik skala kecil atau besar sudah bisa lewat online dengan mengakses website OSS.
“Ini sesuai PP 6/2021 tentang kemudahan berusaha di daerah. OSS ini berlaku mulai April nanti, jadi membuat izin usaha lewat online,” katanya, Selasa (23/2/2021).
Mustain mengatakan, kemudahan perizinan ini dalam bentuk beberapa persyaratan diskip atau ditiadakan, namun tetap memperhatikan tingkat resiko rendah atau sedang.
“Untuk yang jenis usaha tingkat resiko rendah, seperti restoran tak perlu menambahkan dokumen tambahan, kecuali yang tingkat resikonya tinggi, seperti usaha pengolahan limbah medis,” katanya.
Kemudahan perizinan ini telah dilakukan rapat koordinasi di tingkat kementrian dan sudah keluar peraturan pemerintah dan upgrade website OSS dari pusat.
“Sekarang lagi proses persiapan, dan ini juga sudah ada peraturan pemerintah sehingga harus dilaksanakan. Apalagi ini upaya pemerintah untuk menggeliatkan investasi,” katanya.
Mustain mencontohkan, misal urus perizinan restoran selama ini butuh waktu setidaknya 6 sampai 8 hari jika tanpa tambahan dokumen, tapi dengan OSS satu haripun bisa jadi.
“One Click di OSS urus perizinan satu haripun bisa selesai,” tambahnya.
Jika ada yang masih bingung menggunakan OSS, dapat langsung datang ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Palembang, di Jakabaring.
“Kita menyediakan 5 komputer untuk layanan mandiri, dan jika bingung dapat didampingi petugas kita,” katanya.
Sementara itu, seiring kemudahan izin yang akan diberlakukan ditarget dapat menggeliatkan investasi di daerah, termasuk Palembang. Tahun ini target investasi Palembang tumbuh 2 persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun 2020 lalu nilai investasi yang masuk ke kita mencapai Rp3,161 triliun atau tumbuh 2,42 persen dari tahun sebelumnya,” ungkap dia.
Reporter: Pitri
