SUMSEL

Dipicu Sengketa Lahan, Seorang Anggota Polisi Tewas Ditikam di Empat Lawang Sumsel

SIBERNAS.com, Empat lawang — Dipicu perselisihan soal lahan, seorang anggota polisi tewas ditikam. Korban diketahui atas nama Bripka Adhi Pradana Tiranda (44), anggota polisi yang bertugas di Polsek Bantargebang Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Korban tewas mengenaskan di lokasi kejadian dengan lima luka sabetan  di Desa Aur Gading, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Rabu (2/9) sekitar pukul 14.30 WIB. Dan jasad korban  kemudian dibawa ke RSUD Tebing Tinggi untuk divisum dan selanjutnya disemayamkan di rumah duka.

Diperoleh informasi, Bripka Adhi Pradana Tiranda (44), beralamat di Grand Harmoni, Blok A 3/1 Cileungsi Kidul, Cileung, Bogor. Korban bertugas di Polsek Bantar Gebang, Bekasi. Belum diketahui maksud kedatangan korban ke Empat Lawang.

DIlansir dari sumsel.inews.id, Kapolres Empat Lawang, AKBP Wahyu membenarkan telah terjadi pengeroyokan hingga mengakibatkan korban tewas. “Ya, ada perkara Pasal 338 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal terhadap korban Bripka Adhi Pradana,” katanya.

Dia menuturkan, korban merupakan anggota Polri bertugas di Polsek Bantargebang.

Wahyu menuturkan, peristiwa itu bermula selisih paham hingga cekcok mulut antara pelaku dan korban mengenai sengketa tanah.

“Yang cekcok ini bapak pelaku atas nama Widodo dengan korban. Saat cekcok itu, anak pelaku atas nama Reca Sastra Winata (23) dari rumah langsung keluar menyerang korban menggunakan senjata tajam berupa parang,” katanya.

Akibat serangan mendadak itu, kata Wahyu, korban tak bisa mengelak hingga mengalami lima luka tusukan di punggung dada dan lengan. “Korban langsung tersungkur dan meninggal di tempat,” ucapnya.

Wahyu mengatakan, hanya berselang satu jam setelah kejadian, pelaku ditangkap petugas dengam cara dibujuk untuk menyerahkan diri.

“Pelaku yang diamankan saat ini satu orang atas nama Reca. Mungkin ada penambahan tersangka lainnya dan kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” katanya.

Mengenai korban yang datang ke Empat Lawang, Wahyu mengaku belum tahu dalam rangka apa korban tersebut pulang ke Empat Lawang. Sebab di barang-barangnya juga tidak ditemukan surat cuti atau surat lainnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *