SUMSEL

Puncak Kemarau, Kabupaten OKI Hari Tanpa Hujan Tertinggi

Sibernas.com, Palembang-Bulan Juli dan Agustus ini merupakan puncak musim kemarau di Sumatera Selatan (Sumsel), meski sesekali ada hujan pendek di beberapa titik.

Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel menyebut, saat ini Sumsel sedang ada di fase puncak Kemarau dengan kekeringan yang makin meluas. Bahkan, ada wilayah di Sumsel yang paling lama tidak ada hujan selama kemarau ini atau Hari Tanpa Hujan (HTH).

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis mengatakan, Hari Tanpa Hujan (HTH) terpanjang telah terjadi pada sebagian kecil Kabupaten OKI yang mencapai 21-30 hari.

Kategori menengah 11-20 hari terjadi pada sebagian OKI, sebagian OI, sebagian Lahat, sebagian kecil OKU Timur, OKU, OKU Selatan, Pagar Alam, Muara Enim, PALI, Banyuasin dan Musi Banyuasin.

“Meluasnya HTH mengindikasikan kekeringan meteorologis yang mulai terjadi di mana curah hujan telah jauh lebih rendah dibandingkan laju kehilangan air dari permukaan bumi,” katanya, Senin (14/8/2023).

Hal ini tentunya meningkatkan potensi tingkat kemudahan terbakar pada hutan dan lahan.
Pantauan titik hotspot terus bermunculan membutuhkan usaha yang lebih besar guna penanganannya agar tidak meningkat menjadi titik api kebakaran.

“Imbauan kepada semua pihak untuk menghindari aktifitas membakar yang dapat mengancam terjadinya kebakaran baik pada perumahan, kebun, hutan dan lahan,” katanya.

Pada saat kemarau juga kualitas udara cenderung menurun dengan meningkatnya polusi partikulat dari debu dan asap, penggunaan masker saat di luar ruangan akan dapat mengurangi gangguan kesehatan.

Reporter: Pitria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *