Uncategorized
Trending

Satu Mahasiswa dan Dua Dosen Terpapar Covid-19, UIN ‘Lockdown’ 14 Hari

Sibernas.com, Palembang-Setelah adanya mahasiswa dan dosen yang terpapar Covid-19, pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang memutuskan untuk melakukan Work From Home (WFH) bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN di lingkungan UIN Raden Fatah. Kegiatan ini dilakukan selama 14 hari dimulai tanggal 1 Juli hingga 14 Juli 2020.

Work From Home akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi. Keputusan ini merujuk surat instruksi Rektor UIN RF Palembang Nomor B 501/Un.09/1.3/HK.00.2/06/2020 tentang pelaksanaan tugas kedinasan di rumah (Work From Home) dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019.

Dari pantauan wartawan AssajidinGroup, di hari pertama, suasana di lingkungan Kampus UIN Raden Fatah terlihat sepi, dan gerbang akses menuju beberapa fakultas ditutup. Bahkan kantin dan pedagang di sekitar UIN juga ikut tutup.

Rektor UIN RF Palembang Prof Dr Muhammad Sirozi mengatakan, ada satu mahasiswa dan dua dosen yang terpapar Covid19.

“Data persis belum ada, kebanyakan mereka terkena paparan dari keluarga, misalkan mahasiswa kita terpapar dari kakaknya yang baru pulang dari luar kota, sedangkan dosen terpapar dari suaminya. Dan mereka yang terpapar sebelumnya masih melakukan kegiatan ke luar, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan bertemu tatap muka,” ungkap Sirozy saat dikonfirmasi, Rabu (1/7/2020).

Sirozi mengarahkan agar semuanya tidak panik. Bagi yang dinyatakan positif segera mrlaporkan ke pihak Gugus Tugas Covid-19. Apalagi dari informasi yang didapat, mereka yang terpapar sempat ikut kegiatan yang bertatap muka.

“Kita mengharapkan agar semuanya mematuhi protokol. Yang sudah positif sudah ditangani. Kemudian, yang kontak dengan yang dinyatakan positif akan dilakukan rapid test, dan mereka bisa lakukan secara mandiri. Kita juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan dan memutuskan melanjutkan kegiatan WFH,” katanya.

Sementara itu, Ketua Jurusan Jurnalistik UIN RF Sumaina Duku sepakat dan memang sudah seharusnya bekerta dari rumah untuk mengatasi penyebaran Covid-19.

“Sedih juga, karena kebetulan dosen prodi jurnalistik ada yang kena. Jadi waktu teman nelpon mengabarkan kalau lagi diisolasi karena Covid-19 agak merinding, tapi syukur sekarang sudah pulih,” tegasnya.

Untuk efektif atau tidaknya WFH, lanjut dia, tidak ada pilihan. Jadi persoalannya bukan efektif dan tidak efektif tetapi lebih ke kondisi darurat saat ini.

“Kalaupun dipaksakan untuk ke kantor kita tidak tau siapa saja yang Orang Tanpa Gejala (OTG), jadi lebih baik di rumah untuk mengurangi risiko penularan lebih luas,” tambahnya.

Sementara itu, Sekertaris Jurusan (Sekjur) Jurnalistik UIN RF Dr Suryati, MPd, mengatakan, pada prinsipnya kebijakan tersebut merespon adanya klaster baru Covid-19 di lingkungan UIN. Maka untuk pencegahan penyebaran, pihak rektorat mengambil kebijakan tersebut.

“Kebijakan tersebut sangat tepat untuk menekan atau memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” imbuh dia.

Reporter : Tri Jumartini
Editor : Zahid Blandino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.