PALEMBANG

Proses Pembebasan Lahan Perlambat Rencana Flyover Sekip

Sibernas.com, Palembang-Pembangunan Flyover Sekip terunda akibat molornya pembebasan lahan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Semestinya ganti wajar kepada pemilik lahan diselesaikan tahun ini dan pengerjaan fisik 2020.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak mengatakan, flyover ini direncanakan sebagai upaya menuntaskan kemacetan di Simpang Sekip. Flyover akan dibangun membentang dari Basuki Rahmat ke R Soekamto.

“Iya masih menunggu pembebasan lahan. Proses ini pun nantinya ini akan cukup lama seperti pada umumnya, bahkan sampai satu tahun, sekitar 2021 fisik sudah dimulai,” katanya, Kamis (28/11/2019).

Dalam pembangunan flyover ini, lahan yang harus dibebaskan seluas 8000 hektar. Pada lahan yang harus dibebaskan terdapat lahan dan bangunan milik masyarakat dan pemerintah. Tetapi ganti wajar yang akan dilakukan masih menunggu hasil pemetaan agar jumlah dan luasan persil pasti.

Lihat Juga :  Pemberi Kerja Wajib Bayar THR Paling Lambat H-7

“Pembebasan lahan ini biasanya dilakukan oleh pemerintah daerah Palembang dan dananya juga dianggarkan oleh kita. Tapi jika kurang kita minta sharing dari pemerintah provinsi,” terangnya.

Sejauh ini belum ada penolakan dari pemilik lahan di wilayah itu. Namun, pihaknya akan meminimalisir penolakan dengan melakukan pendekatan.

“Tahun ini semoga saja keluar pemetaan dari BPN dan nilai pembebasan lahan dari KJPP. Tapi pada prinsipnya kita siap,” katanya.

Selain itu, menuntaskan macet, saat ini sedang didesain Detail Engineering Design (DED) Underpas Charitas. Program pembangunan ini disusun oleh Kementerian PUPR. Underpass ini akan dibangun cukup panjang dari Cinde sampai Kantor Pangdam 2 Sriwijaya.

Lihat Juga :  Belum 100 Persen Capaian KIS, Pemkot Palembang Jemput Bola

“Kita inginnya ini juga terbangun di Palembang, begitu KJPP selesai menghitung di 2021, 2022-2023 pembangunan dimulai,” katanya.

Sementara itu sebelumnya Kasatker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Sumsel BBPJN Wilayah V Dadi Muradi mengatakan, pembangunan ini dinilai penting untuk mengurai kemacetan di sekitar kawasan Angkatan 66, Sekip Ujung.

“Dalam pembangunan flyover tersebut, pembebasan lahan termasuk yang paling penting yang harus dilakukan,” ujarnya.

Secara umum, flyover yang juga berada di Simpang Sekip Ujung ini tidak akan jauh berbeda dengan flyover sebelumnya.

“Flyover ini nanti akan membentang sepanjang 456 meter mulai dari Basuki Rahmat hingga R Soekamto dengan lebar jembatan 22 meter,” ujarnya.

Reporter : Kamayel Ar-Razi
Editor : Zahid Blandino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.