SIBERNAS.com, PALEMBANG-Musim kompetisi 2019, Sriwijaya FC (SFC) mengalami periode terpuruk usai terdegradasi ke Liga 2. Tidak hanya itu, SFC juga mengalami krisis finansial setelah jajaran manajemen saat itu menunggak gaji pemain dengan nominal mencapai Rp3 miliar.
Bahkan sejumlah pemain sudah melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Palembang. Untungnya, jajaran manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) bergerak cepat, karena jika tidak melunasi tunggakan maka SFC tidak bisa mengikuti kompetisi Liga 2 Indonesia 2019.
SFC beruntung karena Manajer SFC Hendri Zainuddin bersedia memberi talangan dana untuk melunasi seluruh tunggakan gaji senilai Rp3 miliar.
“Klub butuh dana besar untuk terus berlangsung. Solusinya cuma satu, kita cari pinjaman ke pihak ketiga. Alhamdulillah, Pak Hendri Zainuddin dengan penuh keikhlasan memberikan dana talangan Rp3 miliar untuk melunasi utang ke pemain,” tegas Direktur Utama PT SOM Asfan Fikri Sanaf, Selasa (11/6/2019).
Sebelum ada dana talangan, SFC sudah dua kali menyurati PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi karena menelantarkan nasib keuangan klub peserta. Pertama pada 7 Januari dan kedua pada 4 April lalu.
Adapun surat yang dilampirkan oleh manajemen Sriwijaya FC berisikan rincian keuangan yang belum dibayarkan oleh PT LIB. Mulai dari dana rangking dan rating Liga 1 2017 sebesar Rp1.500.000.000, sisa kontribusi tahap 7 dan 8 Liga 1 2018 sebesar Rp324.808.702, sisa pembayaran Elite Pro Academy U-16 2018 sebesar Rp2.150.000.000 dan pengembalian denda komisi disiplin 2018 sebesar Rp560.000.000. Totalnya mencapai Rp 4.534.808.702.
Selain itu, pihak Sriwijaya FC juga tak luput untuk melunasi hak-hak pemain dan pelatih yang belum dibayarkan pada November 2018 dan Desember 2018, sebesar Rp2.148.878.788. Ditambah, penyelesaian pembayaran Down Payment (DP) yang tertunggak kepada masing-masing rekening pemain sejumlah yakni sebesar Rp724.750.000.
Reporter/Editor : Zahid Blandino
