Uncategorized

Bersabarlah, Anak yang Telah Meninggal Sebelum Baligh akan Memberi Syafaat Kelak

Sibernas.com,-Ketika sang anak meninggalkan kita di usianya yang masih kecil. Ternyata ada syafaat anak bagi kedua orang tua yang sabar atas kematian anaknya. Nah, maka dari itu usahakanlah untuk sabar. Dan selalu ingat bahwa semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan Allah SWT semata.

Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan bahwa Allah memberikan pahala istimewa bagi para orang tua yang anaknya meninggal sebelum baligh. Dengan syarat, orang tua tetap bersabar dan ridha kepada keputusan Allah.

Dalam hadis dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا ماتَ ولدُ العَبْدِ ، قالَ اللهُ لمَلَائِكَتِهِ : قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟ فَيَقُولُونَ : نَعَمْ . فَيَقُولُ: قَبَضْتُم ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ؟ فَيَقُولُونَ : نَعَمْ . فَيَقُولُ : مَاْذَا قالَ عَبْدِيْ؟ فَيَقُولُونَ : حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ . فَيَقُولُ اللّهُ : ابْنُوا لِعَبْدِيْ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بيتَ الحَمْدِ

“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku?‘ Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun‘. Kemudian Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku satu rumah di surga. Beri nama rumah itu dengan Baitul Hamdi (rumah pujian)‘.” (HR. Tirmidzi 1037, Ibu Hibban 2948 dihasankan al-Albani).

Dalam riwayat yang lain, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَمُوتُ لِمُسْلِمٍ ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ فَيَلِجُ النَّارَ إِلاَّ تَحِلَّةَ الْقَسَمِ

“Jika ada seorang muslim yang tiga anaknya meninggal, maka dia tidak akan masuk neraka. Kecuali karena membenarkan sumpah.” (HR. Bukhari 1251 dan Ahmad 7265).

Dalam riwayat yang lain dinyatakan,

لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ

“Selama anak itu belum baligh.” (HR. Bukhari 1248)

Kemudian, dalam riwayat lain, dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنَ النَّاسِ مِنْ مُسْلِمٍ يُتَوَفَّى لَهُ ثَلاَثٌ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ ، إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ

“Tidaklah seorang muslim yang ditinggal mati oleh tiga anaknya, yang belum baligh, kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan rahmat yang Allah berikan kepadanya.” (HR. Bukhari 1248 dan Nasai 1884).

Kemudian, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ مَاتَ لَهُ ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ كَانَ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ ، أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Siapa yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh, maka anak itu akan menjadi hijab (tameng) baginya dari neraka, atau dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari – bab 91).

Kematian anak-anak itu memiliki beberapa faedah, yaitu:

*Mereka akan menjadi penghalang dari neraka.
*Mereka akan memberatkan timbangan orang tua.
*Mereka akn memberi syafaat untuk masuk surga.
*Mereka akan memberi minum kedua orang tua mereka pada hari yang sangat harus dari minuman surga.
*Mereka akan meringankan kematian kedua orang tuanya karena teringat keturunan mereka yang telah lalu menjadi hiasan pandangan baginya.

Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang ditinggal mati oleh ketiga anaknya, Allah mengharamkannya dari neraka.”

Termasuk Janin yang Keguguran

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda,

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّ السِّقْطَ لَيَجُرُّ أُمَّهُ بِسَرَرِهِ إِلَىْ الجَنَّةِ إِذَا احْتَسَبَتْهُ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya APABILA IBUNYA BERSABAR (atas musibah keguguran tersebut).” (HR Ibnu Majah 1609 dan dihasankan al-Mundziri serta al-Albani).

Sementara dalam kanal Youtube-nya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bayi yang meninggal dunia akan kembali kepada Allah SWT dalam keadaan baik.

Lihat Juga :  Potensi Pergerakan Harga Bitcoin Pasca Halving, Naik atau Turun?

“Bayi yang meninggal tentu belum masuk dalam kategori baligh yang dihisab,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Sehingga, kata Ustadz Adi Hidayat, bayi tersebut berada dalam keadaan yang terbaik saat kembali kepada Allah SWT. Mengenai hal tersebut, Ustadz Adi Hidayat kemudian menceritakan riwayat Abu Musa Al Asy’ari.

“Kala itu, Rasulullah pernah bersabda mengenai pertanyaan Allah terhadap malaikat yang mencabut nyawa anak hamba-Nya” kata Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian Ustadz Adi Hidayat mengatakan, jika seorang anak hamba meninggal dunia, maka Allah berfirman kepada malaikat-Nya.

“Apakah kalian telah mencabut nyawa anak dari hamba-Ku?,” kata kata Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian, kata Ustadz Adi Hidayat, Malaikat pun menjawab.

“Iya Ya Allah, karena ia telah menunaikan tugas sesuai dengan ajal yang ditakdirkan sang anak,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian, Allah kembali bertanya kepada malaikat, bagaimana sikap para hambanya setelah anaknya meninggal dunia?

“Malaikat pun menjawab, orang itu melontarkan pujian pada Allah SWT, dan berharap bisa kembali bertemu anaknya di surga nanti,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian Allah meminta malaikat untuk membangun Bait Al Hamdi di surga, untuk mereka yang terus memuji Allah SWT.

“Allah SWT berfirman, bangunkan untuk mereka di surga satu tempat, satu rumah, dan namai rumah di surga itu dengan nama Bait Al Hamdi,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Sungguh istimewa pahala bagi orang tua yang bersabar atas musibah meninggalnya anaknya. Tentu saja jika hal ini disertai dengan kesabaran, mengharap pahala di sisi Allah, dan ridha dengan ketentuan-Nya. Wallahu a’lam.

Editor: Ferly M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.