EKONOMI

Pasar 16 Ilir Warisan Niaga Kota Palembang

SIBERNAS.com, Palembang-Dulu dan sekarang, tak ada yang tak tahu Pasar 16 Ilir sebagai pusat perdagangan berada di tepian Sungai Musi.

Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, masyarakat Palembang sudah kaya akan perniagaannya dan hingga sekarang menjadi ‘bandar’ dalam segala jenis perdagangan. Hingga kini menjadi pusat ritel di Sumatera Selatan, Pasar 16 Ilir merupakan suatu warisan yang tak ternilai harganya bagi Palembang.

Pasar 16 Ilir adalah suatu perniagaan yang menjadi pusat perekonomian masyarakat daerah Palembang dan sekitarnya. Mulai dari sandang, pangan dan papan dijual di kawasan ini mengikuti tren yang sedang digandrungi setiap masanya.

Namun, kini melihat potret Pasar 16 Ilir kurang elok dipandang mata. Bangunan mulai tak terawat, seperti warna cat baik di luar atau di dalam sudah pudar dan banyak toko kosong tak terpakai.

Salah seorang pedagang pakaian di Pasar 16 Ilir, Zamhari mengatakan, sudah lebih dari 20 tahun berjualan meneruskan usaha orang tuanya. Ia menyaksikan Pasar 16 Ilir dari masa ke masa perkembangannya sejak sebelum terjadi kebakaran hebat tahun 1993.

Lihat Juga :  Marketplace Plasgos meluncurkan Fitur Dekorasi Toko yang Membuat Branding Toko Lebih Menarik

“Awalnya setelah dibangun lagi sekitar dua tahun kemudian gedung ini hanya dua lantai, lalu ditambah jadi lima,” katanya.

Ia setuju jika pasar yang sering dapat banyak kunjungan dari orang luar ini butuh pengelolaan yang baik, agar tidak kalah dengan mall yang sudah menjamur saat ini.

“Perlu perbaikan dan perawatan iya, karena untuk papan nama merek Pasar 16 saja sudah rusak,” katanya.

Jika melihat dari sejarahnya pasar ini ada sejak tahun 1800-an, mempercantik tampilan adalah langkah untuk tetap mempertahankan kekokohan Pasar 16 Ilir agar selalu jadi tempat kunjungan.

Selain itu juga agar selalu ada istilah dari orang luar Palembang yang mengatakan bahwa ‘Rasonyo idak ke Palembang kalu idak mamper ke Pasar 16’.

Menyadari bahwa Pasar 16 Ilir sebagai warisan niaga Kota Palembang yang perlu dilindungi, Pemerintah Kota Palembang berencana akan mengambil alih pengelolaannya agar lebih terperhatikan.

Lihat Juga :  Jelajahi Keunggulan Teknologi Bersama Beasiswa Unggulan Aman Sekarang!

“Saat ini pengelolaan Pasar 16 Ilir oleh pihak ketiga, rencananya memang akan dikelola oleh Pemkot Palembang,” kata Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda.

Pasar 16 Ilir sebagai bukti peninggalan sejarah di Kota Palembang, maka sudah seharusnya semua pihak merawat dan melindunginya.

Ia tak menampik jika kini Pasar 16 Ilir tidak berubah banyak sejak satu dekade ini. Seperti rencana perbaikan lift tidak terlaksana hingga saat ini.

“Mari kita tumbuhkan kesadaran diri kita semua untuk merawat peninggalan sejarah, tidak hanya Pasar 16 Ilir saja,” katanya.

Lantaran menyediakan semua jenis barang dagangan, masyarakat luar dulunya sering sekali menyebutkan bahwa Pasar 16 sebagai ‘bandar’.

“Sejak kecil, saya sering ikut ibu beli bahan pakaian, perabotan rumah ke 16, kalau orang dulu sering menyebut Palembang ini bandar, karena serba ada dan banyak pembelinya,” kata Enni, pengunjung dari Banyuasin.

Reporter: Pitria
Editor: Ferly M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.