NASIONAL

Penyebab kendaraan Mobil atau Motor Tak Lulus Emisi

SIBERNAS.com, jakarta – Kendaraan yang emisinya melebihi ambang batas yang telah ditentukan sebaiknya dilakukan perbaikan pada bagian komponen tertentu  sebelum kembali digunakan

Karena emisi gas buang kendaraan dapat meningkat seiring dengan usia pemakaian kendaraan. Apabilah hal tersebut terus dibiarkan  dampaknya akan merusak lingkungan dan mengancam kesehatan.

Dilansir dari cnnindoensia.com. Untuk menjegal kendaraan-kendaraan dengan emisi gas buang berlebih, pemerintah DKI Jakarta akan menerapkan sanksi tilang mulai 13 November terhadap kendaraan-kendaraan yang dinilai “merusak”. Sebelum tenggat waktu itu, polisi hanya melakukan sosialisasi.

Sanksi tilang yang diterapkan tidak tanggung-tanggung, pemilik kendaraan harus mengucurkan dana hingga ratusan ribu rupiah.

Di tengah gencarnya aktivitas uji emisi kendaraan di sejumlah wilayah di Jakarta, ada baiknya kita memahami bagaimana sebuah kendaraan bisa tidak lulus uji emisi. Ada beberapa penyebab kendaraan dinyatakan tidak lulus uji emisi, berikut penjabarannya:

Modifikasi mesin dan penggunaan BBM tidak sesuai
Hindari menguak atik mesin dengan alasan ingin lebih ngebut atau apapun. Hal ini dapat meningkatkan kadar emisi yang keluar dari sistem pembuangan. Selain itu gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan agar pembakaran pada dalam ruang mesin bisa berlangsung lebih sempurna.

Pembakaran yang sempurna dapat menekan angka CO karena minimnya endapan karbon pada ruang bakar dari sisa pembakaran bermasalah.

Sensor oksigen kotor
Sensor oksigen harus dalam kondisi bersih dan tidak rusak mengingat tugasnya sangat krusial untuk menciptakan pembakaran yang sempurna.

Termasuk juga pemilik mobil harus memperhatikan kondisi catalytic converter pada knalpot mobil yang bertugas mengubah emisi gas buang beracun menjadi udara bersih.

Jangan lupa juga untuk memastikan koil dan busi selalu dalam kondisi prima ketika uji emisi sehingga proses pembakaran tidak bermasalah.

Selanjutnya mesin mobil wajib bekerja dalam suhu optimal dengan cara memeriksa sistem pendingin dan pelumas mesin. Sebagai catatan bila mesin bermasalah dan pelumas ikut terbakar tentu akan meningkatkan angka CO, termasuk juga membebani kerja mesin sehingga emisi gas buangnya sulit dikendalikan.

Lihat Juga :  Hadiri Sidang Perdana Sengketa Pemilu 2024, Anies : AMIN Minta Pemilu Ulang di Seluruh Indonesia

Filter udara kotor
Untuk itu pengemudi juga harus memastikan saluran masuk bahan bakar dan filter udara bersih karena akan berpengaruh pada angka HC.

Komponen yang kotor dapat menghambat aliran udara masuk ke ruang mesin di mana angka HC bisa semakin tinggi karena pasokan udara yang kurang saat proses pembakaran.

Abai perawatan berkala
Jika kita sedari awal malas merawat mobil, apalagi mesin, efeknya tentu ada pada nilai emisi yang meningkat.

Mobil yang lolos uji emisi tentu tidak lepas dari perawatan berkala pemiliknya. Jarang mendapat perawatan tentu beresiko menyebabkan komponen mesin bermasalah yang mempengaruhi emisi gas buang mengutip keterangan resmi Auto2000.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.