OLAHRAGA
Trending

Dua Program Unggulan HZ Jika Terpilih Ketua KONI Sumsel

SIBERNAS.com, PALEMBANG-Hendri Zainuddin, kandidat kuat Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) membeberkan visi dan misi jika terpilih menjadi Ketua KONI Sumsel periode 2019-2024. Ada dua progam unggulan yang diusung HZ-sapaan akrabnya guna mengangkat prestasi atlet.

Pernyataan ini dikemukakan Hendri Zainuddin saat menjadi narasumber Ngobrol Pintar atau Ngopi yang digelar Siwo PWI Sumsel di Sekretariat PWI Sumsel di Jalan Supeno Palembang, Sabtu (28/6/2019).

Ketua Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABSI) mengatakan, persoalan yang dirasakan di KONI Sumsel banyak non teknis dibandingkan persoalan teknis.
Menurut Hendri, persoalan non teknis semisal mau berangkat untuk suatu kejuaraan terbentur masalah non teknis.

“Para atlet kalau mau try out dia sudah mikir apakah KONI Sumsel ada dana atau tidak. Leader seorang Ketua KONI Sumsel harus mencari jalan keluar dari persoalan non teknis,” jelasnya.

“Atlet pusing masuk Jakabaring Sport City harus bayar, PraPON tidak ada duit, sehingga program yang diusulkan pelatih ke KONI mentok karena tidak ada anggaran. Atlet tidak boleh diganggu non teknis, uang saku tempat waktu, jangan seperti sekarang 6 bulan belum dibayar. Kata kuncinya, pemimpin KONI ke depan pengalaman, dan tahu persis soal olahraga,” beber Manajer Sriwijaya FC (SFC) tersebut.

Ditambahkannya, KONI harus banyak mendengar, apalagi zaman kepemimpinan Pak Alex Noerdin, Ketua KONI Sumsel sebelumnya, sudah memiliki program bagus seperti Peraturan Olahraga (Perda) Olahraga dan setiap daerah harus memiliki cabor khusus.

“Akan saya dorong jika terpilih, tingkatkan Porseni, jika perlu cari konsultan pakai program Pak Alex. Program lama yang bagus banyak tidak dijalankan,” cetusnya.

Dikatakannya, jika dipercaya menjadi Ketua KONI Sumsel akan meluncurkan program KONI Mendengar. Dalam program ini akan mengumpulkan seluruh Pengprov dan atlet untuk mendengar keluhan dan aspirasi untuk dicarikan jalan keluar.

Program lain menurut dia, setiap KONI kabupaten dan kota diberikan dana Rp100 juta setiap tahun.

“Nanti ada subsidi Rp100 juta per tahun untuk setiap KONI, jadi totalnya sekitar Rp1,7 miliar. Untuk visi bikin Sumsel bangga, atlet bangga punya KONI. Masuk KONI jangan di pingpong, ujungnya katek duet dan patungan. KONi harus jadi kebanggaan Sumsel,” pungkas HZ.

Pelaksana Harian (PLH) KONI Sumsel Dhennie Zainal mengatakan, kriteria
seorang Ketua KONI Sumsel yang layak dan memungkinkan dalam menalangi anggaran yang dihadapi atlet dan organisasi.

Sedangkan Ketua KONI Palembang Suparman Romans lebih menyoroti mengenai membangun sistem. Menurutnya, apalah artinya punya gagasan namun tidak dibarengi dengan sistem.

“Kalau saya mengkritisi KONI Sumsel ibarat jeruk makan jeruk karena saya bagian dari KONI. Maka dari pemilihan calon Ketua KONI Sumsel harus kita ciptakan seperti festival bukan sebuah kompetisi yang nanti menimbulkan friksi-friksi nantinya,” ujarnya.

Dikatakannya, ada beberapa kriteria menjadi seorang Ketua KONI Sumsel, yakni tidak hanya memiliki materi mumpuni, namun bisa membangun sistem untuk memajukan organisasi olahraga terbesar di Sumsel.

Reporter/Editor : Zahid Blandino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.