SUMSEL

Banjir di Sepancar Baturaja OKU, Air Banjir Setinggi Leher Orang Dewasa, Wilayah Ini Paling Parah

SIBERNAS.com, Baturaja – Hujan deras mengguyur Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat (11/1/2019). Kondisi hujan deras yang terjadi sejak sore sekitar pukul 17.00 wib hingga pukul 23.00 wib ini berdampak pada pemukiman penduduk.

Misalnya di Kawasan Sepancar, Kecamatan Baturaja Timur, OKU.Puluhan rumah penduduk terendam.

Hasil pantauan Tribunsumsel.com, genangan air terjadi mulai dari pinggir jalan yang dalamnya sebatas mata kaki orang dewasa, banjir hingga ke arah pemukiman penduduk yang dalamnya mencapai leher orang dewasa.

Pantauan dilapangan tingginya air yang merendam membuat warga mencari dataran tinggi untuk berlindung dari dalamnya air.

Ada juga yang keluar rumah dan menunggu dipinggir jalan untuk sementara waktu. Ada juga yang bertahan menjaga rumah mereka.

Kondisi ini diakui warga terjadi cepat. Hujan deras yang cukup lama membuat air tinggi hingga merendam rumah hunian mereka.

Ada yang masih sempat mengunsikan perabotan rumah mereka, ada juga yang tidak sempat.

“Hujan dari sore sampai, malam ini memang deras. Tidak sempat lagi mengeluarkan barang-barang. Sementara kami nunggu dulu di pinggir jalan ini, sampai air surut. Hujan juga sekarang ini sudah berhenti,” kata warga setempat

Menurut informasi dilapangan terlihat, genangan air bukan hanya masuk kedalam bangunan rumah dan merendam perabotan saja.

Lihat Juga :  Buka Porprov XIV, Herman Deru Puji Perjuangan KONI Sumsel Naikkan Peringkat Nasional

Bahkan ada beberapa barang terlihat hanyut. Selain itu tingginya air yang sampai ke pinggir jalan aspal membuat jalan lintas macet panjang. Kendaraan berjalan merayab.

Baik roda dua maupun kendaraan roda empat pribadi maupun angkutan barang. Misalnya terlihat di jalan lintas penghubung Baturaja OKU menuju Martapura Kab OKU Timur.

“Memang di jalan tadi hujan terus. Hujan yang deras juga diiringi suara gemuruh dan kilat. Agak was-was di jalan tadi. Alhamdulillah sekarang ini hujan sudah redah,” ceritanya.

Kasi Kedaruratan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kab OKU, Mailan Purnama bersama personilnya turun langsung kelapangan.

Ia mengatakan, kondisi banjir ini disebabkan curah hujan yang derah.

Hujan disertai kilat ini cukup lama sejak sore tadi hingga malam ini. Dampaknya beberapa kawasan mengalami banjir.

Dari informasi yang mereka terima malam ini banjir terjadi dibeberapa kawasan.

Seperti kawasan Kemelak, Airpaoh, beberapa kawasa RS Sriwijaya dan beberapa wilayah Kecamatan Baturaja Timur. Menyikapi hal ini pihaknya langsung menurunkan 153 orang personil untuk melakukan tindakan cepat.

Personil terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan kerja BPBD OKU dan relawan.

Lihat Juga :  Pemprov Sumsel Didesak Tuntut Pihak Perusahan yang Menyebabkan Karhutla

“Personil kita sebar dibeberapa titik banjir sesuai informasi kita terima. Selain itu juga ada yang melakukan patroli. Saat turun kelapangan mereka memberibantuan mengevakuasi warga. Sementara ini korban banjir mencari dataran lebih tinggi untuk berlindung.

Mailan menjelaskan banjir yang terjadi di wilayah OKU ini biasanya cepat surut. Mengingat pengalaman sebelumnya jika hujan deras dan lama air akan tinggi dan menyebabkan banjir, namun setelah hujan reda air berangsur akan kembali surut dalam waktu 2-3 jam.

“Paling lama biasanya lebih kurang 6 jam air akan surut. Anggota kita masih di lapangan. Kami membagi tugas. Kita belum bisa terangkan berapa banyak korban banjir dan berapa banyak rumah tenggelam. Saat ini petugas masih patroli dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena banjir,” jelasnya. Dilansir dari Tribunsumsel.com,(12/1)

Disinggung apakah ada korban atau orang hanyut dari peristiwa banjir akibat hujan ini, kata Mailan sampai saat ini belum ada.

“Sementara hanya bangunan rumah saja yang tergenang air dan banjir ini. Selain itu menyebabkan kondisi jalan menjadi macet dibeberapa tiik, seperti sekarang ini. Kedalaman air yang menyebabkan banjir ini, paling tinggi merendam bangunan warga sebatas leher,” katanya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Contact Us