Tewasnya Pengantin Baru Itu Membuat Fauzan Berduka

SIBERNAS.com, Muaraenim – Kecelakaan maut yang terjadi di Desa Karang Agung, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim pada tempo hari (9/1) menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga. Salah satunya yang dialami Fauzan (52), warga Kampung Sungki, Kecamatan Ogan Baru, Palembang.
Bagaimana tidak. Pada kecelakaan itu, Mirnawati (27), warga Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Semidang Aji, OKU”wanita yang baru dipersuntingnya sebagai istri pada 3 Januari 2019 itu meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan dari Puskesmas Beringin ke RSUD Ibnu Sutowo Baturaja.
Tak hanya Mirna, anak bawaannya yakni Fera Fitri Diana (7) juga tewas di lokasi kejadian.
Rencana aku ngajak dio (istri) dan anaknya Fera untuk tinggal di Palembang,” ucap Fauzan, saat ditemui di RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Jumat (11/1).
Fauzan sendiri mengaku baru menikah dengan istrinya tersebut. Sekaligus hendak mengenalkan istrinya dengan keluarga yang ada di Palembang.
Tapi apa hendak dikata. Dalam perjalanan dengan menumpang mobil travel dari Ulu Ogan tujuan Palembang, terjadi kecelakaan tersebut. Tidak ada firasat sebelum kejadian itu. Hanya istrinya pagi itu terlihat sedikit lesu dan bertopang dagu.
Fauzan mengatakan, sebelum kejadian dia melihat mobil L300 dari arah depan tersebut seperti mengarah ke travel mereka. Meski mobil travel yang mereka tumpangi sudah bergeser ke pinggir jalan. Hingga terjadi kecelakaan tersebut.
Kondisi istri dan anaknya saat kejadian, sebut Fauzan dalam kondisi tertidur lelap. Anak dan istri aku duduk samping sopir. Mereka ni tekelap (tertidur),” ujarnya.
Sedangkan Fauzan dan ayuknya Mirna yang bernama Zahro, duduk di baris kedua, belakang sopir. Saat tabrakan terjadi, Fauzan langsung pingsan dan terbangun saat dirawat di Puskesmas. Fauzan mengeluhkan dada masih terasa sesak dan kaki lecet.
Istrinya Mirna saat dirawat masih dalam kondisi hidup. Aku sempat pegang tangannyo,” ujarnya.
Dio juga sempat minta air untuk minum. Tapi tidak diberikan oleh perawat dengan alasan harus puasa. Tapi dalam perjalanan ke RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Mirna ternyata menyusul meninggal dunia.
Fauzan yang saat di rumah sakit didampingi anaknya juga sempat berkomunikasi dengan keluarga istrinya di Desa Tanjung Kurung melalui telepon. Tadi jenazah sudah dimandikan, dan sore ini (kemarin, red) langsung dikuburkan di sana,” ujarnya.
Sementara Zahro (29), warga Desa Tanjung Kurung, Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan saudara dari Mirna (28) korban kecelakaan di Desa Karang Agung, saat ditemui masih terguling lemah di ruang Rindu RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja. Ia didampingi beberapa keluarganya.
Seperti dilansir dari Rmolsumsel.com,(11/1). Zahro mengaku tidak terlalu ingat saat peristiwa kejadian. Ia saat itu baru hendak telelap tidur. Mereka dari OKU menuju Palembang. Ia di Palembang bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Tidak ada firasat sedikitpun, akan terjadi peristiwa itu. Awalnya berjalan normal.
Mobil tersebut biasa ia tumpangi. Sopir juga kenal. Kondisi kendaraan berjalan normal. Tidak ngebut dan juga tidak pelan. Awalnya berjalan normal saja. Jadi kami tidak menyangka hal seperti ini terjadi,” katanya.
Meski tidak begitu ada firasat, ia menceritakan, akhir-akhir ini almarhum adiknya, kerap membawa dan baca yasin. Bahkan ingin belajar mengaji. Selain itu, pasca nikah anak adiknya yang juga ikut meninggal, selalu menangis tanpa sebab.
Tidak ada firasat selain itu. Pesan terakhir dari almarhumah tidak ada. Yang ada kenangan terakhir makan mie bersama-sama sebelum almarhumah meninggal. Almarhumah baru lebih kurang satu minggu menikah dan ke Palembang ingin ikut suaminya. Selain itu juga ada niat ikut dirinya bekerja menjadi pekerja rumah tangga,” katanya.