Kualitas Pemuda Palembang Menurun, Narkoba Bebas Beredar
SIBERNAS.com, Palembang – Belum lama ini, masyarakat Kota Palembang khususnya yang aktif di sosial media, dihebohkan dengan beberapa video aktifitas sejumlah orang yang sedang menikmati hiburan organ tunggal.
Alunan musik remix yang dimainkan, nampak membuat sejumlah orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tersebut menggeliat, tanpa memperdulikan kondisi sekitar, ataupun anak kecil yang berada disekitarnya.
Hal itu menjadi perbincangan, baik oleh warganet maupun beberapa tokoh masyarakat serta pemerhati sosial di Kota Palembang, terkait video tersebut.
Pasalnya, banyak yang menyebutkan jika video yang sedang viral tersebut, merupakan aktifitas hiburan organ tunggal di Palembang dan sudah menjadi hal biasa, jika minum-minuman keras, ekstasi (Narkoba) saat hajatan dilaksanakan dengan hiburan organ tunggal dengan alunan musik remix.
Seperti yang disampaikan akun bernama Ahmad Antoni yang menyebutkan jika sudah menjadi hal biasa hiburan
“Palembang mah udah biasa liat ginian,,
Minum, ektasi, minyak angin cap kapak, sajam dipinggang,,,”
“Saya asli Sumsel tepat ny plbng,,udah biasa liat ginian smpe2 senggol dikit bacok smpe punah,” ungkapnya.
Kondisi yang sama seperti yang ada video tersebut, ungkap Dede Mentalist di salah satu postingan video yang disampaikan di group Viral Sejagat.
“Di palembang hajatan mmg gitu …karna malm tidak ada ijin..,” ungkapnya.
Akun dengan nama Yadiansyah menerangkan, jika hiburan seperti yang di posting sudah menjadi ciri khas hiburan di Palembang saat ada hajatan.
“Setiap daerah pasti adat nya berbeda2 ,
Ini di palembang . Ini merupakan ciri khas d palembang . Sama seperti hal nya dngan orkes di jawa . Yg mn d jawa kalo ad orkes ada yg joged , sawer , biduan ny berpakaian minim , dll .,” ulasnya pada salah satu komentarnya.
Melihat hal itu, Pemerhati Sosial dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes), Bagindo Togar Butar Butar justru melihat fenomena hiburan organ tunggal dalam sebuah hajatan di Palembang, menurunkan kualitas moral, intelektual dan fisik para anak anak muda.
“Miris dan memprihatinkan, mengapa realitas sosial seperti ini masih saja terjadi juga meluas dikalangan generasi muda. Apalagi pihak aparat keamanan dan pemerintah tau dengan fenomena ini,” ungkapnya.
Bagindo mengatakan, jika kondisi ini terjadi dikarenakan salah, gagap atau gagalnya sekelompok masyarakat berusia muda mempersepsikan, memahami dan mengekspresikan nilai maupun aktifitas hidup Modern.
“Mereka banyak yang mengasumsikan kehidupan serta bergaul bebas harus akrab plus dilengkapi dengan narkoba atau sejenisnya,” tuturnya. Dilansir dari Rmolsumsel.com,(7/1).
Sementara, fenomena hiburan organ tunggal seperti yang terlihat dalam video yang beredar di sosial media dan banyak di Youtube, merupakan wujud mengibur diri secara rekreasional yang menurunkan kualitas moral, intelektual dan fisik para anak anak muda tersebut.
Cepat atau lambat namun pasti, dimana kenyamanan, aktualisasi diri dan kebahagiaan yang diidamkan tidak ditemui dilingkungan terdekatnya, misal dirumah/ keluarga, sekolah/ kampus atau dilingkungan tetangga maupun kelompok bermainnya.
Saat ini pusat pusat hiburan malam telah dipantau ketat, kurang nyali dan tak permisif lagi, menyediakan tempatnya sebagai ajang pesta narkoba dan cenderung ‘high cost’.
“Fenomena ini sebenarnya sudah tergolong lama berlangsung ditengah masyarakat, bahkan di pelosok pelosok daerah, beberapa ragam pesta hajatan kebanyakan diakhiri dengan acara bebas, yang mengarah pada pesta narkoba. Anehnya masyarakat dan aparat keamanan lokal seolah olah tidak tahu atas kondisi yang mengenaskan itu,” ucapnya.
Agar Kita tidak mengalami “Lost Generation” masyarakat dan tokoh-tokohnya segera bersikap tanpa kompromi bila melihat realitas ini masih saja terjadi.
Bagi para orangtua dan para pendidik agar menginternalisasikan nilai-nilai Kekeluargaan serta moral kepada anggota keluarga atau murid muridnya.
“Secara khusus untuk aparat hukum atau pihak kepolisian dituntut untuk extra aktif memantau situasi Kamtibmas diwilayah kerja masing masing terkait peredaran narkoba atau obat obat terlarang. Karena jelas terlihat pada video tersebut, peredaran narkoba bebas berada ada di pesta-pesta hajatan seperti itu. Kejar, tangkap dan jangan beri ruang kompromi sedikitpun serta putuskan jaringannya,” tandasnya.