Uncategorized

Prabowo Hadiri Kopdar Ojol, KH Ma’ruf Temui Warga NU

SIBERNAS.com – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri undangan kopdar (kopi darat) ojol (ojek online) bertema “Menuju Perubahan 2019” di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/12). Kehadiran Prabowo disambut ribuan pengendara ojol yang tergabung dalam Forgab (Forum Gabungan) Roda 02 dengan mengibarkan bendera Merah Putih dan panji komunitas ojol di tengah kerumuna

Saat hadir, Prabowo bahkan dibonceng oleh salah satu pengendara ojol. Prabowo pun langsung diminta naik ke atas panggung. “Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara sekalian dari komunitas ojek online yang telah mengundang saya dalam acara kalian kopi darat di sini,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Ahad (16/12).

Prabowo mengaku hobi mengendarai motor sejak masa muda. Karena itu, ia memahami profesi pengemudi ojek online yang dianggapnya sebagai pekerjaan yang berat. “Saya mengerti saudara-saudara bekerja keras mencari nafkah yang halal. Kalian berjuang untuk anak istrimu, dan kalian menghadapi tantangan yang tidak ringan, terik matahari hujan kemudian dan juga argo murah,” ujar Prabowo.

Prabowo menjanjikan bersama dengan Sandiaga Salahuddin Uno akan berjuang menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk pengendara ojol. “Saya selalu kalau saya bicara, maksud saya baik, tapi selalu ada yang coba melintir-melintir, dikatakan bahwa saya tidak menghormati pekerjaan ojek online. Justru saya berjuang untuk kalian semua. Hidup saya dari saya remaja, disumpah, saya juga pesan daripada orang tua saya, selalu harus setia kepada rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Lihat Juga :  Usai Tekuk Vietnam, Indonesia Butuh Satu kemenangan lagi untuk Lolos Piala Asia 2027

Juru Bicara Forgab Roda 02, Zulfikar, mengaku bersyukur dengan kehadiran Prabowo di tengah-tengah ribuan pengemudi ojol pada acara kopdar tersebut. Ia menuturkan, kegiatan kopdar seperti ini sering dilakukan oleh ratusan komunitas ojek online untuk saling mengakrabkan diri.

“Alhamdulillah hari ini adalah hari yang sangat spesial dan bersejarah karena dihadiri Pak Prabowo. Saya yang mewakili rekan-rekan yang hadir, kami ucapkan terima kasih kepada bapak-ibu yang telah hadir bersama kita,” kata Zulfikar.

Dalam acara tersebut juga hadir politisi senior Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto serta para petinggi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi seperti Edhy Prabowo, Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun, Sugiono, Prasetyo Hadi, Lieus Sungkharisma, Kharisma Febriansyah, dan Chusni Mubarok.

Di lain pihak, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin mulai bersilaturahim lagi dengan ribuan masyarakat kabupaten dan Kota Serang serta Cilegon di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Ahad (16/12). Kondisi Kiai Ma’ruf memang sempat diragukan untuk bepergian karena kakinya terkilir. Di Banten, Kiai Ma’ruf disambut antusias masyarakat dalam acara bertajuk “Silaturahim Nahdliyin” tersebut. Ia pun mengajak para kiai untuk kembali mengingat sejarah bangsa Indonesia.

Lihat Juga :  LindungiHutan Gelar Webinar Pemanfaatan Ekosistem Hutan dan Perairan untuk Mengatasi Perubahan Iklim Secara Berkelanjutan

“Kita harus belajar dari sejarah, bagaimana para pendahulu kita membangun kesepakatan, mitsaq, berupa NKRI dan Pancasila. Nabi sendiri pernah melakukan mitsaq, kesepakatan untuk kedamaian Madinah,” ujar Kiai Ma’ruf, Ahad (16/12).

Menurut Kiai Ma’ruf, ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945, Belanda dan sekutu sempat ingin merebut kembali Indonesia pada Oktober tahun yang sama. Namun, para ulama yang dipimpin Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari kemudian mengeluarkan Resolusi Jihad yang melahirkan semangat umat Islam sehingga Indonesia dapat selamat dari ancaman penjajahan Belanda.

Selanjutnya, ulama terdahulu ikut membangun kesepakatan tentang konsep dan dasar negara ini, yaitu NKRI yang berdasarkan Pancasila. Karena itu, menurut dia, semua komponen bangsa harus taat terhadap kesepakatan tersebut.

“Kita harus menaati dan menjaga kesepakatan itu. Jika dilihat dari isi Pancasila, apa negara ini Islami? Ya, tentu Indonesia ini negara kebangsaan yang bertauhid karena ada sila Ketuhanan yang Maha Esa,” kata Kiai Ma’ruf. Dilansir dari Republika.co.id,(17/12/2018)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.