PALEMBANG

Eddy Santana Putra : Menanggapi Permasalahan Banjir di Kota Palembang

SIBERNAS.com Palembang – Permasalahan banjir di Kota Palembang harus mendapatkan penanganan yang serius. Pemkot Palembang dapat melibatkan para ahli baik internal seperti Dinas PU, maupun para akademisi dan mahasiswa Palembang lulusan Belanda yang sudah mempelajari tentang banjir.

Hal ini diungkapkan mantan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra kepada globalplanet melalui sambungan telepon selular, Kamis (13/12/2018). Menurut mantan Ketua APEKSI periode 2008-2012 (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) ini, banjir atau genangan yang terjadi di Kota Palembang adalah yang terparah dan harus segera ditanggulangi dengan serius oleh Pemkot Palembang.

“Sekarang pertanyaannya seberapa seriuskah? Atau seberapa mampukah? Harus ada tim untuk penanggulangan banjir yang mengerti, banyak orang yang bisa dilibatkan, bahkan bisa dengan mengundang tenaga ahli dari luar untuk memikirkan solusi dalam penanggulangan banjir,” ujarnya.

Pria yang biasa disapa ESP juga mengatakan, program pompanisasi memang masih bisa menanggulangi banjir, hanya saja perlu dicek dan dipantau apakah air tersebut mengalir? Ataukah genangan yang terjadi adalah akibat tersumbatnya saluran air oleh tumpukan sampah.

Lihat Juga :  Penyerahan Beruang Madu dari Warga ke BKSDA melalui Polrestabes Palembang

“Mengecek saluran air itu sebaiknya sewaktu hujan terjadi, karena akan terlihat langsung permasalahannya. Apakah ada pompa yang tidak hidup atau ada gorong-gorong yang tersumbat atau perlu ditambahkan pompa?” ucapnya.

Siapa yang paling harus bertanggung jawab terhadap banjir? Kalau ditanya seperti itu, yang paling bertanggung jawab adalah Dinas PU.

ESP menambahkan, persoalan air atau banjir itu mudah, air itu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Lihat kemana arah mengalirnya air itu? Ada 12 anak sungai di ilir dan 7 sungai di ulu, yang bisa dimanfaatkan.

“Kalau lambat mengalir bisa dibantu dengan pompa, atau malah perlu ditambahkan pompanya. Atau ada jalur-jalur yang tersumbat, sehingga air tidak mengalir ke bendung, sungai dan kolam retensi. Ini semua harus serius dengan membentuk tim yang memang ahli, jangan hanya sekedar pencitraan,” katanya.

Lihat Juga :  Cegah ISPA, DPC Horas Bangso Batak Kota Palembang Bagikan 1.000 Pieces Masker

Untuk diketahui, Kota Palembang menghadapi permasalahan banjir yang terjadi setiap hujan deras turun, seperti halnya ibu kota DKI Jakarta. Hujan sebentar saja, sejumlah kawasan dan ruas jalan digenangi banjir. Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu karena kemacetan parah terjadi di mana – mana.

Adapun titik langganan banjir yang mengakibatkan kemacetan parah, yakni Jalan Kapt Arivai sekitar Kantor Gubernur, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Demang sekitar kolam Retensi Polda, Jalan Kol H Barlian depat Punti Kayu dan sekitar Diskotik DA serta depan Pool Damri, Jalan R Soekamto, Jalan Soekarno Hatta depan RM Palapa dan masih banyak lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Contact Us