Uncategorized

Bahaya Pengaruh Freemasonry Di Indonesia

Freemason adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir.

SIBERNAS.com –– Freemason dikenal sebagai sebuah organisasi rahasia alias bawah tanah yang memiliki pengikut di seluruh dunia. Organisasi ini berdiri sejak ratusan tahun silam.

Tujuan utama Freemason adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir.

Secara umum tujuan-tujuan pokok Freemason beberapa di antaranya yaitu; menghapus semua agama, menghapus sistem keluarga, menjadikan manusia di seluruh dunia dalam sebuah kesatuan.

FYI, nggak cuma di luar negeri, Freemason juga ternyata ada di Indonesia lho. Organisasi itu telah berkembang jauh sebelum Indonesia merdeka pada 1945. Berikut fakta-fakta Freemason ada di Indonesia!

1. Freemason dibawa ke Indonesia oleh Jacobus Cornelis Mattheus

Di Indonesia, Freemason sudah ada sejak tahun 1736.

Saat itu seorang Belanda bernama Jacobus Cornelis Mattheus datang ke Indonesia bersama VOC untuk berdagang di Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia.

Setelah beberapa lama tinggal di Batavia, Jacobus Cornelis mendirikan pusat aktivitas para anggota Freemason (logi).

Waktu itu organisasi hanya menerima anggota yang berasal dari warga Belanda yang beranggotakan enam orang yang berasal dari kalangan petinggi militer dan sebagian lagi para pengusaha Yahudi. Di Tahun 1810 Gubernur Jenderal Daendels akhirnya berhasil membekukan organisasi tersebut.

Namun sayang di masa kepemimpinan Daendles berakhir organisasi ini akhirnya muncul kembali dengan membentuk anggota baru dari pedagang Tiongkok dan warga pribumi terutama para ningrat Nusantara. Perkembangan organisasi ini sangat pesat.

Beberapa tokoh-tokoh nasional dikabarkan pernah terlibat sebagai anggota Freemason, di antaranya; Raden Adipati Tirto Koesoemo, R.M. Adipati Ario Poerbo Hadiningrat dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

2. Gedung Kimia Farma

Loji-loji Freemason mulai banyak berkembang di Indonesia pada 1945-1950-an. Para Mason banyak membangun loji tersebut untuk berkumpul.

Sejumlah pribumi saat itu ikut bergabung dalam kelompok bawah tanah ini. Salah satu loji bangunan Freemason berada di Jalan Budi Utomo Jakarta Pusat. Bangunan itu kini menjadi Gedung Kimia Farma. Bangunan itu dibangun pada tahun 1848 sebagai tempat pertemuan anggota Freemason (Vrijmetselaar).

Dikutip dari berbagai sumber, tempat perkumpulan ini disebut De Ster in het Oosten atau Bintang di Timur. Penduduk setempat menyebut para pengunjungnya merahasiakan apa yang mereka bicarakan dan perbuat di gedung tersebut.

Gedung itu sendiri sempat menjadi lokasi digelarnya Kongres Pemuda Indonesia yang pertama yakni pada 30 April sampai 2 Mei 1926. Kini, setelah Indonesia merdeka, gedung itu kemudian diambil alih dan menjadi gedung farmasi Kimia Farma.

3. Gedung Bappenas

Selain Gedung Kimia Farma, Gedung Bappenas pada masa Belanda juga sempat dijadikan sebagai loji oleh para anggota Freemason di Indonesia. Gedung yang terletak di dekat Taman Surapati, Jakarta Pusat ini juga dikenal dengan sebutan ‘Gedung Setan.’

Gedung yang pada awalnya bernama Adhuc Stat yang berarti ‘Berdiri Hingga Kini’ ini dibangun pada tahun 1880. Bangunan berubah drastis dan berubah dari lantai tunggal menjadi gedung bertingkat.

Dulu, di sisi kanan dan kiri gedung terdapat dua lambang vrijmedsclarij yang jika disambung dengan garis akan membentuk ‘Bintang David’ lambang dan simbol suci kaum Yahudi.

Gedung Adhuc Stat juga disebut ‘Bintang di Timur’. Di gedung ini para anggota Freemason kerap menggelar pertemuan dan ritual. Kini gedung setan telah berubah fungsi. Adhuc Stat kini menjadi Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

4. Bung Karno keluarkan Keppres pelarangan Freemason

Di era Presiden Soekarno Freemason sempat dilarang. Bung Karno awalnya memanggil para tokoh Freemason tertinggi Hindia Belanda yang berada di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng) pada Maret 1950.

Mereka dipanggil untuk mengklarifikasi kegiatan yang mereka lakukan di loji. Sebab, rakyat yang saat itu mulai resah menyebut loji itu sebagai rumah setan karena karena di loji itu para Mason selalu melakukan ritual.

Namun, para Mason mengelak atas tudingan ritual pemanggilan arwah orang mati. Namun, Bung Karno tak begitu saja percaya atas dalil mereka. Akhirnya pada Februari 1961, Bung Karno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia.

Pembubaran dan pelarangan tersebut dilakukan Bung Karno dengan mengeluarkan Lembaran Negara Nomor 18/1961. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala derivatnya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Blub, dan Bahaisme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara. Namun 38 tahun kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut Keppres Nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres Nomor 69 Tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000.

Itulah beberapa fakta tentang perkembangan Freemason di Tanah Air. Nggak disangka ya, ternyata mereka sudah ada berpuluh-puluh tahun silam nggak menutup kemungkinan hingga saat ini. Wajib waspada mengingat visi dan misi dari organisasi yang berbahaya! Buat kamu yang masih penasaran tentang ulasan Freemason di Indonesia, bisa simak penjelasan lengkap dari Minyo divideo yang ada di halaman ini Famous People!

Editor: Bangun Lubis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Contact Us