Istri Prajurit Panen Sayur Hidroponik
Ny. Indah Sjahroni berharap, para ibu rumah tangga –tidak hanya anggota Persit KCK—dapat menerapkan budidaya tanaman dengan sistem ini di rumahnya masing-masing. Dengan menanam sayuran sendiri, secara tidak langsung para ibu sudah dapat mengurangi pengeluaran di rumah tangga.

SIBERNAS.com, Palembang – Ibu-Ibu pengurus Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) Koordinator Cabang (Koorcab) Korem 044 PD II/Sriwijaya memanen sayur-mayur hasil budidaya hydroponic. “Ladang” sayuran tanpa tanah ini berada di halaman kantor Persit Markas Korem 044/Gapo Jl. Jenderal Sudirman Km. 4,5 Palembang.
Salah satu kegiatan yang dicanangkan Persit KCK Koorcab Rem 044 PD II/Sriwijaya, adalah menanam sayuran dengan sistem hidroponik di halaman kantor Persit KCK. Usaha itu mulai membuahkan hasil, yaitu sayuran jenis sawi dan brokoli, yang dipanen Jumat (26/10/2018).

Sayuran sawi dan brokoli ini merupakan tanaman yang mulai dikembangkan para anggota Persit sejak dua bulan lalu. Dengan kegiatan itu, para istri prajurit ini ingin mengajak ibu anggota Persit KCK untuk turut melaksanakan program ketahanan pangan.
Wakil Ketua Persit KCK Koorcab Rem 044, Ny. Indah Sjahroni, saat memanen sayuran mengatakan bahwa budidaya tanaman sayuran ini merupakan salah satu kegiatan guna menambah perekonomian dalam rumah tangga. Hasil panen ini secara otomatis dapat menghemat biaya dapur.
“Dengan sistem hidroponik, maka siapapun dapat membudidayakan tanaman tanpa harus memiliki lahan yang luas. Bahkan, di pekarangan yang sempit sekalipun, budidaya tanaman dengan sistem ini dapat dilakukan. Asalkan, memiliki ketersediaan air yang cukup. Dengan media air tanpa tanah, tanaman menjadi lebih segar dan terjamin kebersihannya. Waktu yang dibutuhkan juga relatif cepat, sehingga dapat segera menikmati hasilnya,” kata Ny. Indah Sjahroni.
Ny. Indah berharap, para ibu rumah tangga –tidak hanya anggota Persit KCK—dapat menerapkan budidaya tanaman dengan sistem ini di rumahnya masing-masing. Dengan menanam sayuran sendiri, secara tidak langsung para ibu sudah dapat mengurangi pengeluaran di rumah tangga.
“Tidak perlu budidaya dengan skala besar, minimal bisa mencukupi kebutuhan sayur-mayur untuk memasak keluarga sendiri saja. Dengan mampu menyediakan komoditas pangan sendiri tanpa harus membeli, itu artinya kita telah berhemat,” katanya.
Reporter : Suhardi Zulbani/Siaran Pers Penrem 044/Gapo