Titi Qadarsih Meninggal Dunia

SIBERNAS.com, JAKARTA- “Innalillahi wa innailaihi rooji’uun. Telah berpulang ibunda kami tercinta Titi Qadarsih binti Sardjan. Dalam perjalanan pulang ke rumah beliau di Cinangka. Jika ada salah, mohon dimaafkan dan jika beliau ada tanggungan yang belum ditunaikan mohon kabari kami. Terima kasih. Indra dan keluarga.”

Demikian tulis putra Titi Qadarsih, Indra Qadarsih lewat akun IG-nya, @indraqadarsih, Senin (22/10/2018).
Berita wafatnya aktris serbabisa ini menambah duka dunia slebritas Tanah Air. Sebelumnya, 5 Oktober lalu, aktor yang juga penari kawakan, Rudy Wowor meninggal dunia. Rasa duka ini sekaligus mengingatkan para pecinta seni, satu demi satu seniman besar Indonesia telah pergi menemui sang Khalik.
Catatan kesenian Titi Qadarsih sangat panjang. Titi mengawali kariernya sebagai anggota grup penyanyi Salanti Bersaudara tahun 1964. Lalu, ia menjadi primadona pada Sanggar Karya pimpinan Juni Amir, yang mengisi acara tarian di Hotel Indonesia, kemudian mendirikan Venus Girl Dance Group, lalu menjadi peragawati dan foto model.
Salah satu aksi tarinya yang melegenda, adalah saat dia mendampingi almarhum Gombloh sebagai penari latar.

Tingkah dan gerak “centil”-nya dalam klip video lagu Kugadaikan Cintaku itu demikian melegenda, terutama bagi remaja tahun 1980-1990-an.
Titi memulai debutnya sebagai aktris film lewat peran kecil pada film Hantjurnya Petualang (1966). Setelah itu, paling kurang, ada delapan belas film dibintanginya. Salah satu film yang cukup banyak dibicarakan adalah Madre (2013). Film ini merupakan langkah come back-nya ke dunia film, setelah selama sekitar empat tahun vakum.
Pada saat menerima tawaran bermain di Madre, perempuan kelahiran 22 Desember 1945 ini mengaku bahwa kesediaannya kembali bermain film setelah tahu bahwa novel Dewi Lestari yang berjudul Madre akan dibuat filmnya. Titi mengatakan bahwa cerita dalam novelnya bagus.
Saat tawaran dari sutradara Benni Setiawan datang kepadanya, ia pun langsung mengiyakan. Dalam film itu, ia bakal memerankan tokoh ibu Qory, seorang Belanda.
“Di sini kebetulan saya berperan jadi ibu Qory, bergaya Belanda. Film ini sangat berbeda. Karenanya, begitu dapat tawaran, langsung saya terima,” kata Titi, beberapa tahun lalu. Kenyataannya, pada tahun berikutnya, Titi kembali menerima tawaran bermain dalam film Main Dukun.
Ayahnya adalah Mohammad Sardjan, mantan Menteri Pertanian dalam Kabinet Wilopo. Sang ayah adalah salah satu tokoh Partai Masyumi. Waktu kecil, Titi suka menirukan asap mengepul dengan berlenggang-lenggok, dan sempat memelajari balet klasik. Lalu, ia dikenal sebagai peragawati, penyanyi, pemain film, penata busana, pemain drama. Titi juga tercatat sebagai anggota grup Teater Populer dan Teater Koma. Suatu yang luar biasa, almarhumah juga tercatat sebagai pengisi suara dengan bayaran termahal.
Sejak 1974, waktunya banyak tersita dengan kegiatan senam, yang kini memiliki 30 cabang di berbagai kota. Sampai kini, Titi masih dianggap ratu modelling di Indonesia. Ia juga seorang di antara penerima Piala The Lovely Women dari Komite Kelestarian Lingkungan Hidup, karena prestasinya memelihara kelestarian Taman Puring, di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tempat sekolah tari dan senam TQ Studio.
Setelah berpisah dari Yudho Salmun, suaminya, sampai akhir hayatnya Titi masih betah sendirian. Anaknya, Indra Qadarsih, adalah mantan keyboardis Slank dan sekarang menjadi personel BIP.