TARIF TOL : saat ini masih berlangsung finishing pendukung proyek ke arah gerbang kota terpadu Mandiri atau KTM.
Sibernas.com, Indralaya – PT. HUTAMA KARYA, selaku pengelola jalan tol Palembang-Indralaya ( Palindra) menerapkan tarif baru mulai Jumat dinihari. Pemberlakukan tarif tersebut merupakan keputusan menteri PUPR. Saat proyek sepanjang lebih dari 22 KM itu telah selesai dikerjakan.
Kepala Cabang Operasional Tol Palindra, Darwan Edison mengatakan keputusan menteri PU mengatur tarif meliputi kendaraan asal Palembang tujuan pemulutan untuk golongan 1: Rp7 ribu, golongan 2-3 Rp10.500, golongan 4-5 Rp14 ribu. Sedangkankan untuk Palembang-Indralaya Golongan 1 Rp20 ribu, golongan 2-3 Rp30 ribu dan golongan 4-5 Rp 40 ribu. Sementara itu untuk tarik kendaraan masuk dari gerbang Pemulutan tujuan Palembang Golongan 1 Rp 7000, golongan 2-3 Rp10.500, golongan 4-5 Rp14 ribu. Adapun untuk Pemulutan tujuan Simpang Indralaya Golongan 1 Rp 13 ribu, golongan 2-3 Rp 19.500 dan golongan 4-5 berlaku tarif Rp 26 ribu.
Darwan menambahkan untuk tarif Simpang Indralaya tujuan Palembang golongan 1 Rp20 ribu dan Rp 30 ribu untuk golongan 2-3. Sedangkan golongan 4-5 tarifnya Rp 40 ribu. Sementara itu untuk tujuan Pemulutan Golongan 1 Rp 13 ribu dan Rp19.500 untuk golongan 2-3. Selanjutnya untuk tarif golongan 4-5 Rp 26 ribu.
Pada tahap awal pemberlakuan tarif baru biasanya akan berdampak pada tingkat kendaraaan yang melintas. Pada kondisi normal, jumlah kendaraan melintas setiap minggunya sekitar 14 ribu unit untuk kendaraan yang masuk maupun keluar tol. “Sebelumnya untuk kendaraan Pemulutan-simpang Indralaya dan sebaliknya tidak berbayar,” ujarnya.
Sementara itu Toni Harjadi Manajer Pelaksana Pembangunan tol Palindra dari PT. Hutama Karya menjelaskan selama ini tarif tol Palembang-Pemulutan untuk golongan 1 Rp 6000, golongan 2 Ro 8500, golongan 3 Rp11.500, golongan 4 Rp 14.500 dan Palembang-Inrdralaya berlaku tarif fungsional sebesar tarif Palembang-Pemulutan. Tarif baru ini berlaku untuk seksi 2 dan 3 dan ada perubahan di seksi 1. “Sebelum tarif keluar tentunya telah dilakukan uji layak fungsi,” katanya.
Masih kata Toni, hingga hari ini pembangunan fisik seksi 1 (Palmbang-Pemulutan sepanjang 7 km) selesai 100 persen sejak beberapa bulan lalu. Sedangkan masih ada pengerjaan proyek pendukung untuk tol seksi 2 dan 3 sementara jalan utama sudah selesai 100 persen. Salah satu contohnya saat ini masih berlangsung finishing pendukung proyek ke arah gerbang kota terpadu Mandiri atau KTM.
Sementara itu Azwan, pengemudi truk fuso dari Jakarta tujuan Padang mengaku belum mendengar kabar kenaikkan itu. Infomasi ia baru dapatkan ketika mendapat pertanyaan dari wartawan ketika ia berhenti menambah BBM di SPBU di lingkar luar Palembang. Menurutnya boleh saja pengelola tol menaikkan tarif apabila diikuti dengan pelayanan optimal. Menurutnya rencana kenaikkan tersebut bakal ia laporkan pada pimpinan perusahaannya yang ada di kebon jeruk, Jakarta. “Informasi ini akan saya laporkan ke pimpinan dulu,” katanya.
Wartawan: Hendrawan M. Rum